Disadur dari buku Dalam Dekapan Ukhuwah yang ditulis oleh Salim A. Fillah, ada satu kisah menarik yang rasanya perlu disampaikan pada tulisan ini. Kisah yang mungkin hikmahnya bisa kita ambil dalam menjalani hidup sehari-hari di tengah begitu banyaknya keinginan dan harapan kita pada kehidupan.
Sang ayah yang dulunya merupakan seorang budak berwasiat kepada putranya bahwa seseorang yang mati syahid di Jalan Allah, ruhnya akan disambut oleh tujuh puluh bidadari, menanti kiamat dengan terbang kesana kemari dalam tubuh burung hijau di taman surga dan diizinkan memberikan syafaat kepada keluarganya. Ini menjadi cita-cita sang ayah yang ditanamkan kepada anaknya. Demi mewujudkan cita-cita tersebut, sang ayah mengeluarkan dinar-dinar miliknya dan membeli seekor kuda yang terbaik di tempat tinggal mereka. Kuda yang gagah dan karena gagahnya membuat siapa saja yang melihat menjadi kagum.