Fakta Unik Piala Dunia 1986-Piala Dunia 2006

Setiap perhelatan piala dunia, pasti terdapat kejutan, cerita unik dan menyejarah. Berikut beberapa kejadian menarik seputar piala dunia, mulai dari piala dunia 1986 sampai piala dunia 2006. Dan tentu saja kita semua masih menantikan kejutan dan hal-hal unik di Piala Dunia 2010, Afrika Selatan.

Meksiko, 1986

Aktor utamanya adalah Diego Armando Maradonna. Saat Argentina melawan Inggris, Maradonna membuat dua gol yang tak akan pernah dilupakan sepanjang sejarah sepak bola. Pertama, gol yang dibuat dengan bantuan tangan kirinya dan dikenal dengan Gol Tangan Tuhan. Gol kedua ketika Maradonna berhasil menggiring bola dari tengah lapangan dan melewati 5 orang pemain Inggris lalu memasukkan bola ke gawang. Peristiwa ini terjadi pada 22 Juni 1986 di Estadio Azteca, Mexico City. Tahun dimana hubungan Inggris dan Argentina sedang memanas karena perang di Kepulauan Malvinas.

Italia, 1990

Jerman (ketika itu masih bernama Jerman Barat) mengalahkan Inggris di Semifinal. Kejadian ini kembali terulang di EURO 1996 ketika Inggris yang ketika itu menjadi tuan rumah disingkirkan Jerman di babak semifinal juga melalui adu penalti.

Amerika Serikat, 1994

Final Ideal antara Brasil melawan Italia harus diselesaikan dengan adu penalti. Final ini juga merupakan final piala dunia pertama yang harus diselesaikan melalui adu penalti. Italia kalah 3-2 oleh Brasil di adu penalti tersebut. Franco Baresi, pemain belakang Italia kembali merasakan kekalahan melalui adu penalti setelah pada piala dunia 1990 di Italia juga kalah adu penalti dari Argentina di babak semifinal.

Di piala dunia 1994 ini juga, Roger Milla (Kamerun) menjadi pemain tertua dengan usia 42 tahun.

Prancis, 1998

Prancis menjadi juara dunia untuk pertama kalinya dengan mengalahkan Brasil 3-0. Zinadine Zidane menjadi pahlawan Prancis dengan dua golnya di final. Gagalnya Brasil mempertahankan gelar juara dunia juga disinyalir karena penyakit aneh yang dialami oleh striker mereka Ronaldo, menjelang partai final.

Pada piala dunia kali ini Inggris dan Argentina kembali bertemu di babak perdelapan final melaui adu penalti. Michael Owen yang ketika itu masih berusia 19 tahun membuat sebuah gol spektakuler dengan menggiring bola dari tengah lapangan dan melepaskan tendangan menyilang ke gawang Argentina.

Kejadian yang terlupakan dari pertandingan Inggris dan Argentina ini adalah ketika David Beckham mendapatkan kartu merah dari wasit Kim Milton Nielson (Denmark). Beckham dianggap sengaja membalas pelanggaran Diego Simeone dengan sebuah back heel dan Simeone mengerang kesakitan seakan Beckham melakukan pelanggaran yang sangat berat. Padahal Simeone hanya berakting kesakitan.

Jepang-Korea Selatan, 2002

Piala Dunia pertama di Asia. Korea Selatan hampir menembus babak final sebelum dikalahkan Jerman di Semifinal. Korea Selatan berhasil mengalahkan Italia di perdelapan final dan Spanyol di perempat final. Saat berhadapan dengan Italia, Ahn Jung Hwan menjadi pahlawan Korea Selatan dengan golnya ke gawang Buffon di babak tambahan. Ahn Jung Hwan yang ketika itu bermain di Perugia, klub Serie-A Liga Italia tiba-tiba menjadi public enemy di Liga Italia dan merasa terusir dari klubnya sendiri.

Di Piala Dunia 2002 ini, Inggris berada satu grup dengan Argentina di fase penyisihan. Pertandingan Inggris vs Argentina berlangsung di Sapporo Dome Stadium. David Beckham menjadi pahlawan Inggris dengan gol tunggalnya melalui titik putih dan membayar lunas kesalahannya pada piala dunia 1998. Langkah Inggris terhenti di babak perempat final oleh Brasil. Inggris kalah 2-1 dan Ronaldinho mencetak gol indah penentu kemenangan Brasil melalui tendangan bebas yang membuat kiper Inggris, David Seaman terkejut dengan datangnya bola.

Jerman 2006

Mungkin ini adalah Piala Dunia terkeras yang pernah ada. Provokasi C. Ronaldo (Portugal) terhadap wasit sehingga Wayne Rooney (Inggris) mendapatkan kartu merah setelah sebelumnya Rooney menginjak selangkangan Ricardo Carvalho saat berusaha merebut bola.  Padahal, Ronaldo dan Rooney bermain di satu klub, Manchester United.

Sebelumnya, pada pertandingan perdelapan final antara Portugal dan Belanda, terjadi hujan kartu merah. Deco dan Costinha adalah dua pemain Portugal yang medapat kartu merah. Sementara Belanda harus kehilangan Khalid Boulahrouz dan Giovani Van Bronckhorst. Keributan kecil kedua tim juga mewarnai pertandingan ini.

Dan yang tidak akan pernah terlupakan adalah insiden antara Zinedine Zidane (Prancis) dan Marco Materazzi (Italia) di partai final. Materazzi dianggap Zidane melakukan provokasi dengan berkata kotor dan rasis terhadap ibu dan adik perempuannya. Zidane yang terlihat marah menanduk dada Materazzi hingga Materazzi terguling kesakitan. Zidane harus menutup karirnya dengan kartu merah karena sandiwara Materazzi. Italia pun menjadi juara dunia melalui adu penalti sekaligus membalas kekalahan mereka dari Prancis pada final Euro 2000 dan adu penalti perpempat final Piala Dunia 1998.